Berita Terpopuler Metro

Memberikan berita terpopuler kota Metro

Berita Terunik

Memberikan berita terunik

Berita Terupdate

Memberikan informasi terupdate

Berita Terkini

Memberikan informasi berita terkini

Berita Terbaru

Memberikan informasi berita terbaru.

SELAMAT DATANG DI WEBSITE KAMI

Saturday 27 October 2018

Jelang Sumpah Pemuda, Jazz Museum Digelar Kembali di Probolinggo

Jelang Sumpah Pemuda, Jazz Museum Digelar Kembali di Probolinggo

Probolinggo Jelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, Jazz Museum digelar kembali di Kota Probolinggo. Event ini akhirnya terselenggara lagi setelah sempat vakum selama tiga tahun. Kali ini event musik yang digelar di Museum Probolinggo tersebut mengusung lagu-lagu daerah dan perjuangan. Bahkan setting panggung juga ditata dengan berbagai ornamen seperti kendaraan tempur kuno, lokomotif kuno dan tank milik Marinir. Sejumlah penyanyi lokal ikut menghibur dalam event ini, di antaranya Wandra, penyanyi ternama asal Banyuwangi. Ia membawakan salah satu lagu andalannya, Kelangan.

Sesekali pemuda kelahiran tanah Osing itu menyapa dan mengajak penonton bernyanyi bersama. "Apa kabar Probolinggo, gimana kabarnya? Baik kan, yuk bareng-bareng kita nyanyi lagu Kelangan," sapa Wandra, Jumat (26/10/2018) malam. Selain Wandra, ada pula Jeje, musisi sape, alat musik tradisional Kalimantan yang turut menghibur. Jemari Jeje lihai memetik senar-senar sape memanjakan telinga para penonton Jazz Museum. Ketua penyelenggara Jazz Museum 2018, Farid Fahlevi mengatakan, di momen kali ini, Jazz Museum sengaja mengusung lagu perjuangan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme para pemuda Probolinggo.

Sedangkan lagu daerah dipilih sebagai wujud pelestarian warisan bangsa. "Di momen sumpah pemuda ini, kami ingin menampilkan sesuatu yang beda yakni melalui sebuah event musik, yang tentunya klasik namun tetap kekinian," ujar Farid Jazz Museum 2018 pun ditutup dengan menyanyikan lagu 'Tanah Air Beta' secara bersama-sama oleh pengisi acara dan para penonton.

Menarik, Ada Duo Djumain Bertarung di Pilkades Malang

Menarik, Ada Duo Djumain Bertarung di Pilkades Malang

Bukan narsis ataupun karena anak kembar, nama Djumain muncul sebagai dua kandidat yang maju dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Hal ini terlihat dari alat peraga kampanye (APK) berukuran raksasa yang berdiri kokoh di depan Balai Desa Karangpandan yang terletak di Jalan Garuda. Bagian atas dengan background merah tertulis 'Calon Kepala Desa Karangpandan'. Kemudian di bawahnya terpampang dua foto beserta nama calon kandidat. Nomor urut 1 Djumain dan nomor urut 2 Djumain.

Bahkan kedua wajah calon hampir-hampir mirip karena sama-sama berkumis. "Iya memang unik, dua calon dengan nama sama," tegasnya, Sabtu (27/10/2018). Sekretaris Panitia Pilkades Karangpandan Kun Pancaya membenarkan jika dua calon kepala desa ini memang memiliki nama yang sama. Ia bahkan mengatakan bahwa kedua nama tersebut membuat gelaran Pilkades kali ini menjadi terasa unik. Namun Kun berharap kesamaan nama kandidat itu tak menjadi persoalan. Beruntung kedua kandidat telah sepakat menjaga kondusivitas desa selama proses Pilkades berlangsung. "Kami sangat berharap, situasi tetap aman, kondusif, meski nama sama maju sebagai calon. Kedua kandidat juga menyepakati demikian. Ketika nanti masa kampanye, mereka tak memanfaatkan dengan mobilisasi massa atau kampanye terbuka," beber Kun.

Pihaknya sendiri telah mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi selama Pilkades, di antaranya menyiapkan langkah-langkah khusus. "Bila terjadi draw atau perolehan suara sama maka akan dilakukan penghitungan sebaran surat suara di tiga distrik (dusun), karena tidak diatur pemilihan ulang. Ini merupakan upaya kami agar demokrasi Pilkades Karangpandan benar-benar terjadi. Kedua calon juga memiliki niat, keinginan dan sepakat untuk menjaga Pilkades damai dan aman," urai Kun. Kedua kandidat memperebutkan kursi kades yang baru mengingat kades lama telah habis masa jabatannya sejak bulan April 2018 silam. Kun menyebut, antinya ada sekitar 4.109 warga Desa Karangpandan yang mendapatkan hak pilih untuk memilih satu dari dua Djumain. Mereka tersebar di tiga dusun yakni Bendo, Kedumonggo, dan Karangpandan. Karangpandan menjadi salah satu desa dari 37 desa di Kabupaten Malang yang menggelar Pilkades serentak 11 November 2018 mendatang.

Truk Muatan Sapi Terguling di Brebes, 1 Sapi Disembelih

Truk Muatan Sapi Terguling di Brebes, 1 Sapi Disembelih

Brebes - Truk memuat 12 ekor sapi terguling masuk parit di Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (27/10/2018) pagi. Kecelakaan tunggal ini diduga akibat sopir truk mengantuk. Satu ekor sapi yang terlukka akhirnya disembelih.

Kecelakaan ini terjadi di ruas jalur Tegal-Purwokerto. Truk bernopol K 1931 EA muat 12 ekor sapi terguling akibat sang sopir mengantuk saat melintas di Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan.

Suyatman, sopir truk, menuturkan kendaraannya tersebut melaju dari Pati melalui Tegal menuju Banyumas. Sebelum terguling, selama perjalanan beberapa kali terkena macet di daerah Semarang.

"Berangkat tadi sore, sekitar pukul 15.00 WIB. Dari Pati mau ke Ajibarang," katanya.

Saat melintas di tanjakan Pagojengan, tiba-tiba truk terguling dan masuk ke parit sisi timur jalan. Suyatman dan satu kerneknya selamat. Hingga Sabtu siang, badan truk masih berada dalam parit dan belum dievakuasi.

"Tak sadar tiba-tiba truk oleng dan masuk ke parit. Padahal sudah berupaya untuk mengendalikannya," ujarnya.

Akibat kecelakaan ini, beberapa sapi ini terlepas dari bak truk dan keluar parit. Oleh warga, sapi-sapi itu kemudian diikat agar tidak lari. Satu ekor sapi diantaranya luka parah akibat terjepit bak truk dan akhirnya disembelih.

Ngerinya Temuan Mayat Dicor Dalam Drum di Sukoharjo

Ngerinya Temuan Mayat Dicor Dalam Drum di Sukoharjo

Sukoharjo - Warga Sukoharjo dihebohkan dengan kabar penemuan mayat di bawah jembatan Desa Pondok, Grogol, Sukoharjo pada hari Jumat (26/10/2018) sore. Kabar itu menjadi semakin gempar karena mayat dalam kondisi dicor di dalam drum.

Drum tersebut terbuat dari seng, biasa digunakan saat pengaspalan jalan ataupun proyek bangunan. Saat ditemukan, drum sudah dalam kondisi berkarat dan rusak.

Penemunya ialah Muji Agung, seorang pemulung yang mencari rongsokan di bawah jembatan. Drum itu rencananya akan dia ambil lalu dijual.

"Tadi saya mau ambil drum, saya buka baunya menyengat, ternyata kelihatan ada tulang dicor," kata Muji saat ditemui detikcom di Mapolsek Grogol, Jumat petang.

Pemulung tersebut langsung menyampaikan temuannya ke temannya. Akhirnya penemuan itu dilaporkan ke Polsek Grogol.

Menurut Muji, mayat tersebut dicor bersama pakaiannya. Dia juga menduga bahwa mayat yang tinggal tulang belulang itu berjenis kelamin pria.

"Di dalam drum ada selimut, mayatnya pakai kaus lengan panjang lorek, sama pakai celana dalam pria. Kemungkinan dia pria," ujar dia.

Menurut warga setempat, drum tersebut memang sudah lama berada di tepi aliran sungai Bengawan Solo itu. Namun mereka tak menyangka drum digunakan untuk menyimpan mayat.

"Minggu lalu katanya ada yang melihat, tapi tidak mengira isinya mayat. Mungkin di situ sudah berbulan-bulan," ujar warga Pondok, Hery Susanto ditemui detikcom di rumahnya di barat jembatan.
Dia menduga ada orang yang sengaja membuang drum itu dari atas jembatan. Sebab tak mungkin orang mengangkat drum yang berat itu melewati tanggul terlebih dahulu.

"Itu kan berat, mungkin dilempar ke sungai dari atas jembatan. Dugannya itu sejak saat air sungai tinggi, drumnya tenggelam. Pas kemarau jadi kelihatan drumnya," ujar dia.

Setelah penemuan, tim SAR bersama kepolisian terjun mengevakuasi mayat di dalam drum. Mayat kemudian dibawa ke RSUD dr Moewardi, Solo. Kepolisian akan melakukan penyelidikan atas temuan itu.

"Saat ini mayat sudah dibawa ke RSUD dr Moewardi Solo. Ini akan kita selidiki dulu identitas korban, nanti tentu akan terus kita kembangkan," ujar Kapolsek Grogol, AKP Dani Herlambang.

Friday 26 October 2018

3.500 Warga Magetan Terdampak Kekeringan, Pemkab Dropping Air

3.500 Warga Magetan Terdampak Kekeringan, Pemkab Dropping Air

Magetan - Tercatat sebanyak 3.500 warga Kabupaten Magetan masih terdampak kekeringan saat ini. Pemkab pun terus melakukan dropping air.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Fery Yoga Saputra mengatakan ribuan warga yang terdampak kekeringan ini berada di dua desa di Kabupaten Magetan, yaitu Desa Kuwon, Kecamatan Karas dan Desa Sayutan, Kecamatan Parang.

"Untuk Desa Kuwon, Kecamatan Karas sekitar 2.000 jiwa, sedangkan satu desa di Kecamatan Parang yang terdampak kekeringan yakni di Desa Sayutan dialami 1500 jiwa atau sekitar 500 KK," terang Fery.

"Kita dropping setiap dua hari sekali dengan rincian setiap dropping sekitar 20 ribu hingga 30 ribu liter," ungkapnya.

Selama musim kemarau terhitung sejak bulan Juli 2018, BPBD mencatat telah melakukan dropping di wilayah-wilayah tersebut lebih dari 150 kali.

Kendati demikian, Bupati Magetan Suprawoto berkomitmen akan terus mengirim dropping air kepada warga sembari menunggu musim hujan tiba.

"Kita akan terus melakukan dropping air bersih ke wilayah terdampak," ujar Suprawoto kepada wartawan usai pemberangkatkan tangki air dari Pendopo Bupati Magetan, Jumat (26/10/2018) lalu. 

KPK Geledah Rumah Ajudan Bupati Cirebon

KPK Geledah Rumah Ajudan Bupati Cirebon

Cirebon - Setelah menyita empat koper dari ruang kerja Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra, KPK juga menggeledah rumah milik salah seorang ajudan Sunjaya.

Rombongan KPK itu tiba di rumah milik ajudan Bupati Cirebon, DS di perumahan Kedawung Regency 3, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sekitar pukul 10.30 WIB, Sabtu (27/10/2018). 

Dua petugas kepolisian berseragam lengkap dan bersenjata laras panjang mengawal proses penggeledahan. 

Rombongan petugas KPK itu datang dengan menggunakan tiga mobil warna hitam. Selain itu, sejumlah petugas nampak membawa tiga koper dan mengenakan ransel saat masuk ke rumah DS. Hingga saat ini proses penggeledahan masih berlangsung. 

Seperti diberitakan sebelumnya, KPK mengamankan enam orang, termasuk Bupati Cirebon Sunjaya Purwadi Sastra dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (24/10/2018) sore. Keesokan harinya, KPK menetapkan dua tersangka dari enam orang yang diamankan, yakni Sunjaya dan Sekdis PUPR Kabupaten Cirebon Gatot Rachmanto. 

Sementara itu, DS berstatus sebagai terperiksa. Dalam OTT itu, pada pukul 16.00 WIB tim mendatangi kediaman DS, ditemukan uang Rp 116 juta dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. KPK juga mengamankan bukti setoran rekening penampungan milik bupati yang atas nama orang lain senilai Rp 6,425 miliar.

Ini Alasan Jokowi Gratiskan Tol Jembatan Suramadu

Jembatan Suramadu

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu mulai Sabtu ini. Langkah menggratiskan tarif tol Jembatan Suramadu ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Jembatan Suramadu menjadi satu-satunya penghubung jalur darat Surabaya dan Madura yang sebelumnya hanya tersedia di jalur laut. Jembatan dengan panjang 5.438 meter ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia.

Jembatan ini mulai dibangun pada 2003 di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Dana yang digelontorkan untuk membangun jembatan Suramadu mencapai Rp 4,5 triliun.

Presiden Jokowi membebaskan tarif tol Jembatan Suramadu mulai Sabtu (27/10/2018) ini. Semula tarif tol untuk melalui jembatan ini di kidaran RP 15 ribu untuk kendaraan golongan I hingga Rp 45 ribu untuk kendaraan golongan V.

AVP Corporate Communications Jasa Marga Dwimawan Heru menyatakan, pembebasan tarif ini telah diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) yang kemudian mengubah fungsi Jembatan Suramadu dari tol menjadi jalan umum.

"Ada Perpresnya yang menetapkan Tol Jembatan Suramadu dari jalan tol menjadi jalan umum tanpa tol," jelas dia kepada Liputan6.com.

Dia menambahkan, misi menggerakkan ekonomi kawasan merupakan faktor utama penghapusan tarif tersebut. "Hal ini dalam rangka percepatan pengembangan ekonomi kawasan Surabaya Madura," sambungnya.

Fakta Pilu Pembunuhan 4 Keluarga yang Bikin Merinding

Tewasnya Satu Keluarga di Palembang, Dugaan Bunuh Diri Pengusaha Komputer

Sadis, mungkin itu yang akan terlontar dari mulut seseorang begitu mendengar kabar telah terjadi pembantaian atau pembunuhan pada sebuah keluarga.
Belum lama ini, peristiwa berdarah itu telah terjadi dan menggegerkan Tanah Air. Bagaimana tidak, saat ditemukan kondisi para korban sangat mengenaskan. Ada yang ditembak, dibakar atau terkena sabetan senjata tajam.
Pembunuhan satu keluarga ini terjadi di Makassar, Palembang, Samodir, dan Deli Serdang. Motif di balik pembunuhan sadis tersebut hingga kini masih dalam penyelidikan polisi.
Berikut sejumlah fakta pilu dibalik motif pembunuhan satu keluarga di Tanah Air yang berhasil dikuak: 

Kecelakaan Lalu Lintas di Kawasan Senayan

Ilustrasi Kecelakaan Mobil

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Gerbang pemuda arah selatan, dekat Halte Lapangan Panahan Senayan, Jakarta Pusat. Peristiwa itu menewaskan seorang warga negara asing.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto menjelaskan, kecelakaan terjadi, Sabtu pagi sekitar pukul 03.35 WIB.

Penyebabnya, kendaraan toyota Avanza bernomor polisi B1068SXA yang dikemudikan Ilyas, 20, oleng.

"Kendaraan melaju dari arah utara menuju arah Selatan, setibanya di TKP, kendaraan tersebut oleng ke kiri menabrak Halte Lapangan Panah Senayan, maka terjadilah kecelakaan lalu lintas," kata Budiyanto, Sabtu (27/10/2018).

Budiyanto mengatakan, di dalam mobil terdapat seorang penumpang bernama Sabil, 20, Warga Negara Libya. Dia tewas di lokasi kejadian. Sedangkan pengemudi mengalami luka-luka.

"Akibat kecelakaan tersebut pengemudi mengalami luka pada kaki kiri patah, dan penumpangnya mengalami luka di kepala dan meninggal di TKP," ucap dia.

Teror Harimau di Belakang Rumah Warga

Ilustrasi harimau

Harimau Sumatera kembali menebar teror di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Sebelumnya, harimau ini dikabarkan sudah kembali ke hutan dan tak kelihatan lagi sejak tiga pekan lalu.

Tak hanya menampakkan diri lagi, Datuk Belang yang belum diketahui jenis kelaminnya ini juga menyerang ternak yang berada di belakang rumah warga. Beruntung ternak berupa sapi itu selamat, tapi mengalami luka di bagian pundaknya.

Kepala Bidang I KSDA Riau Mulyo Hutomo dikonfirmasi mengaku sudah menerima kemunculan harimau di desa itu lagi. Diapun belum memastikan apakah satwa ini sama dengan yang muncul pada September lalu.

Atas laporan ini, Hutomo kembali mengirim timnya ke lokasi. Beberapa orang disebutnya sudah berangkat ke desa itu untuk mengecek informasi yang beredar.

"Hari ini tim berangkat ke sana, masih dalam perjalanan," kata Hutomo dikonfirmasi dari Pekanbaru, Jumat 26 Oktober 2018.

Apakah harimau ini kembali menyerang ternak warga, Hutomo belum bisa memastikan. Pasalnya dia baru mendapat kabar dari kepala desa setempat.

"Nanti dicek, apakah memang ada penyerangan dan apakah juga harimau masuk ke pemukiman," sebut Hutomo.

Hutomo menjelaskan, tim sudah pernah dikirim ke lokasi dan berada beberapa hari di sana pada September lalu. Kala itu ada laporan tiga ternak warga yang diserang harimau.

Selama berada di lokasi, tim tidak pernah bertemu langsung dengan harimau. Petugas hanya menemukan beberapa jejak harimau yang masih basah di perkebunan sawit.

"Tidak sampai masuk ke perkampungan harimaunya, hanya di pinggir-pinggir saja kala itu," sebut Hutomo.

Selain melacak, petugas juga memasang dua kamera pengintai di kebun sawit. Hanya saja setelah beberapa pekan dipasang, harimau tak pernah muncul lagi sehingga tim memutuskan pulang ke Pekanbaru.

Sebelum pulang, petugas juga mensosialisasikan kepada warga agar menjauhkan ternak dari perbatasan hutan dengan desa. Warga juga diminta membuatkan kandang karena selama ini ternak bebas berkeliaran di kebun sawit.

Saturday 13 October 2018

Panggung Bambu yang Tak Pernah Sepi di Paviliun Indonesia

Panggung Bambu yang Tak Pernah Sepi di Paviliun Indonesia

Nusa Dua - Letaknya boleh dibilang cukup tersembunyi, namun sebuah panggung dari bambu di belakang tenda Indonesia Paviliun ini hampir tak pernah sepi dari pengunjung. Untuk menuju panggung berkonstruksi bambu itu, dari tenda utama harus melewati pintu samping, sehingga relatif sulit terlihat jika keluar masuk dari dua pintu utama. 

Panggung tersebut bisa dibilang cukup sederhana. Lantainya hanya ditopang alas bilah-bilah bambu. Pun demikian juga dengan sekat di belakang panggung yang hanya menggunakan material yang sama, dimana batang bambu yang memanjang disusun saling melilit membentuk kanopi yang jadi peneduh panas. 

Kesan tradisional dan khas Indonesia, tampaknya memang sengaja dilekatkan pada instalasi panggung seni tersebut. Bagi peserta Pertemuan IMF-Bank Dunia yang diselenggarakan secara maraton selama sepekan penuh, panggung hiburan dengan nama 'Discovering Panji' ini bisa jadi oase di tengah letih dan penatnya kegiatan di Nusa Dua, Bali. Apalagi bagi mereka penikmat kesenian lokal. 

Panggung bambu tersebut digunakan sebagai pentas yang diisi oleh beragam kesenian daerah di Indonesia. Selama seminggu penuh 8-14 Okotober 2018, puluhan sanggar seni bergantian mengisi pertunjukan seni dari pukul 11.00 hingga 17.30 WITA.

Setiap harinya, pengunjung baik lokal maupun peserta asing, selalu memenuhi area depan panggung yang juga dibuat dengan konsep kursi bambu. Pertunjukan seni dilakukan secara estafet dari satu sanggar seni ke grup kesenian lainnya sehingga cukup menghibur sepanjang siang hingga sore hari. 

Beberapa pertunjukan seni yang ditampilkan Sanggar Seni Wijaya Kusuma antara lain Tari Topeng, Tari Tumenggung melawan Jingga Anom, Tari Cirebon, dan Tari Sintren. Kemudian Gus Teja dengan musik Sundara, serta grup La Galigo dari Sulawesi Selatan dengan pertunjukan Bunga Rampai dan Angklung yang dibawakan Gitamara Atara. 

Ke Lombok, Menhub Tinjau Pembangunan Huntara untuk Korban Gempa

Ke Lombok, Menhub Tinjau Pembangunan Huntara untuk Korban Gempa

Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau Hunian Sementara (Huntara) bagi korban gempa Lombok. Dalam kesempatan tersebut, Budi mengatakan pembangunan itu berlangsung bertahap. 

"Kemenhub memang beberapa waktu lalu secara spontanitas ikut membantu bersama-sama FT UGM membangun hunian sementara, Huntara namanya, itu 50 unit. Huntara itu adalah suatu rumah yang dibangun bertahap dan diberikan kesempatan masyarakat untuk ikut membangun," ujar Budi kepada masyarakat di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Sabtu (13/10/2018).

Dari 50 Huntara tersebut telah terbangun sekitar 30 unit. Dalam kesempatan itu Budi secara simbolis memberikan Huntara kepada 5 orang warga perwakilan yang menerima program Huntara.

"Ini tidak lain karena Kemenhub ingin sekali bahwa Pelabuhan Pemenang ini di-support oleh masyarakat yang selalu bersemangat," ujarnya.

Saat berbincang dengan warga tersebut, Budi berpesan agar masyarakat bisa terus semangat menghadapi cobaan ini. Dengan semangat yang tinggi maka akan mendorong proses pembangunan agar dapat cepat selesai.

"Hari ini saya dari Kemenhub ingin melakukan silaturahmi, Alhamdulillah ada rezeki yang mana kita buatkan rumah untuk Bapak Ibu sekalian," ujar Budi kepada perwakilan warga penerima Huntara.

Selain itu, dijadwalkan Budi akan memberikan helm keselamatan serta penyerahan bantuan hasil elek yo band penggalangan dana kepada masjid dan pesantren di lombok. Kunjungan Budi didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo. Kedatangannya langsung disambut Gubernur NTB, Zulkieflimansyah beserta jajaran lainnya. 

Pantau Terus Serunya Politik Indonesia via detik Pemilu

Pantau Terus Serunya Politik Indonesia via detikPemilu

Jakarta - Semakin mendekati 2019, semakin seru pula dinamika politik Indonesia. Pastikan tak ada satupun kabar politik yang tercecer dari pantauan Anda, simak terus beritanya via detikPemilu.

Mulai Jumat (3/8/2018) ini, detikPemilu akan menyajikan berita-berita yang cepat dan akurat terkait politik Pemilu 2019, tentang persaingan capres dan cawapres, rivalitas partai-partai, hingga polah dan tingkah para politikus. Ragam berita yang Anda terima diharapkan bisa memperkaya informasi Anda sebelum memilih pemimpin terbaik.

detikPemilu menyajikan fitur Agenda Pemilu agar Anda tak ketinggalan periode pesta demokrasi di negeri ini. Anda juga bisa membaca tulisan-tulisan menarik dan kritis di Kolom Pemilu.

Fitur Head to Head menyajikan infografis yang mudah dipahami. Tak ketinggalan, ada Pasangmata.com yang menjadi wadah untuk menyalurkan jurnalisme warga. Anda bisa mengirim peristiwa seputar pemilu dengan topik #pemilu ke Pasangmata.

Fitur-fitur di detikPemilu ini bakal diperbaharui agar pembaca lebih mudah dalam mengakses informasi. detikcom juga bekerja sama dengan KPU untuk menyajikan informasi yang akurat.

Anda juga bisa mengakses informasi soal para calon anggota legislatif. Pastikan untuk tidak memilih caleg yang salah saat Pemilu Legislatif 2019 nanti. Pelajari informasi calon wakil rakyat menggunakan data yang terpercaya.

Friday 12 October 2018

Tumpukan Ban dan Gubuk di Tanah Abang Terbakar, Asap Hitam Membubung

Tumpukan Ban dan Gubuk di Tanah Abang Terbakar, Asap Hitam Membubung

Jakarta - Tumpukan ban dan bangunan semipermanen atau gubuk di Tanah Abang, Jakarta Pusat, terbakar. Asap hitam dari kebakaran tersebut membubung tinggi.

"Yang terbakar tumpukan ban dan gubuk. Infonya bangunan bengkel untuk vulkanisir ban gitu," kata petugas Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakpus, Bara, saat dihubungi, Sabtu (13/10/2018).

Petugas menerima kabar kebakaran ini pada pukul 09.30 WIB. Lokasi kebakaran ada di Jl KH Mas Mansyur, Jakpus. Dia mengatakan kondisi api sudah bisa dikendalikan dan tidak menyambar objek lainnya.

"Ada 10 unit mobil yang ke lokasi. Situasi sudah pendinginan karena sumber air ada di Kali Ciliwung," kata dia.

Belum diketahui penyebab kebakaran ini. Petugas juga belum mendapatkan informasi soal ada-tidaknya korban.

Banjir dan Longsor di Mandailing Natal Sumut, 10 Orang Tewas

Banjir dan Longsor di Mandailing Natal Sumut, 10 Orang Tewas

Jakarta - Banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, mengakibatkan 10 orang tewas. Sepuluh orang lainnya masih dicari. 

"Jumlah korban meninggal 10 orang dan tertimbun longsor 10 orang (belum terlihat) di sekolah madrasah di Desa Ulu Pungkut," ujar Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/10/2018). 

Longsor dan banjir ini terjadi dari Kecamatan Panyabungan hingga Kecamatan Natal sejak Kamis (11/10) hingga Jumat (12/10).

Selain korban jiwa, longsor dan banjir menyebabkan sejumlah tiang listrik roboh dan aliran listrik padam. Sejumlah rumah rusak berat dan hanyut. Tim BPBD dan Basarnas sudah ke lokasi kejadian. Tim lainnya juga memberikan bantuan untuk warga.

Jokowi Bangga Kerja Keras Luar Biasa Atlet Asian Para Games

Jokowi Bangga Kerja Keras Luar Biasa Atlet Asian Para Games

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja keras atlet Asian Para Games 2018. Jokowi sangat bangga dengan perolehan medali yang dua kali lipat dari target.

"Saya lihat dedikasi dan kerja keras dalam menyiapkan diri menghadapi Asian Para Games. Kerja keras yang luar biasa. Target 16 emas harus dan masuk ke 8 besar. Tapi ini meleset semuanya. Meleset ke atas," kata Jokowi yang diiringi tepuk tangan para atlet di Istana Bogor, Sabtu (14/10/2018). 

Jokowi hari ini memberikan bonus kepada para atlet Asian Para Games peraih medali. Jumlahnya sama dengan bonus peraih medali di Asian Games.

"Tadi saya diberitahu, dibisikin kalau ini sudah 35 medali dan masuk ranking 5. Emasnya melebihi Asian Games. APBN yang keluar juga lebih banyak. Kita syukuri bersama karena ini demi bangsa dan negara Indonesia," lanjutnya.

Jokowi menyerahkan langsung bonus tersebut kepada para atlet. Bagi para peraih medali emas masing-masing mendapat Rp 1,5 miliar. Jokowi juga mengajak para atlet foto bersama di halaman Istana Bogor.

Cuaca di Jakarta Panas, BMKG Prediksi Hujan Turun November

Cuaca di Jakarta Panas, BMKG Prediksi Hujan Turun November

Jakarta - Cuaca di Jakarta terasa lebih panas dibanding hari biasanya. Kondisi serupa dialami di bagian Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

"Di masa peralihan ini curah hujan masih rendah dan juga udara di sekitaran wilayah Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara masih cenderung udara kering sehingga menghambat pertumbuhan awan," kata prakirawan cuaca BMKG, Evan, saat dihubungi, Sabtu (13/10/2018).

Dia mengatakan Indonesia sendiri akan segera memasuki musim hujan. Diperkirakan Indonesia akan masuk musim hujan pada akhir Oktober atau awal November nanti.

Selain di bagian selatan Indonesia, cuaca panas juga terjadi di Sulawesi bagian selatan, Maluku, sampai Papua. Namun, cuaca panas di wilayah ini juga disebabkan angin monsun Australia.

"Kalau berdasarkan pantauan citra satelit kami, memang massa udara di sekitar daerah tersebut masih relatif kering. Keadaannya, angin monsoon Australia yang tipikalnya membawa udara kering itu lagi aktif belakangan hari ini," ujarnya.

Di luar itu, ternyata ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah mulai terjadi peningkatan curah hujan. BMKG mengimbau warga untuk waspada bencana.

"Informasi di Aceh, Sumatera bagian utara dan Sumatera Barat, Riau, dan Kalimantan Barat curah hujan diperkirakan cukup tinggi beberapa waktu ke depan, sekitar 3 hari. Warga harap waspada," kata Evan. 

Oppo F9 Hadir dengan Warna Color of The Year 2018.

Oppo F9 Hadir dengan Warna Color of The Year 2018. Penasaran?

Jakarta Pantone Color Institute telah menobatkan ultra violet menjadi Color of The Year 2018. Warna ini dianggap mampu memberikan kesan unik, menonjol, modern, dan mewah. Selain itu, warna ultra violet juga memiliki makna yang cukup dalam.

"Ultra Violet mengomunikasikan orisinalitas, kecerdikan, dan pemikiran visioner yang mengarahkan kita menuju masa depan," ujar Direktur Eksekutif Pantone, Leatrice Eiseman.

Sementara itu, Wakil Presiden Pantone Color Institute, Laurie Pressman, mengatakan bahwa saat ini masyarakat lebih terpesona dengan warna dan menyadari kemampuannya untuk menyampaikan makna yang dalam. Karena itu, para pelaku bisnis pun perlu memperhatikan hal ini.

"Desainer dan brand harus merasa berdaya dalam menggunakan berwarna untuk menginspirasi dan mempengaruhi," ucapnya.

Karena itu, tak mengherankan bila industri-industri bisnis kini memilih ultra violet sebagai warna untuk koleksi utama. Berbagai industri desain grafis, fesyen, kecantikan, dekorasi rumah, dan ponsel berlomba-lomba mengeluarkan koleksi  dengan warna ini.

Mereka ingin menyasar generasi milenial yang menyukai warna-warna unik saat memilih produk makeup dan fesyen. Salah satu merek yang menggunakan ultra violet untuk koleksi utamanya adalah Oppo. Mereka baru-baru ini mengeluarkan seri terbarunya Oppo F9 Starry Purple.

Warna tersebut bagaikan langit malam yang penuh dengan bintang-bintang. Menurut Leatrice Eiseman, unsur alam memang jadi salah satu inspirasi pemilihan ultra violet sebagai Color of The Year 2018.

"Langit malam yang luas dan tak terbatas itu merupakan simbol dari apa yang mungkin dan terus mengilhami keinginan untuk mengejar dunia di luar jangkauan kita sendiri," kata dia.

Filosofi tersebut yang mendasari Oppo memilih desain tersebut untuk seri terbarunya. Menariknya, Oppo menggunakan teknik pengecatan gradient spraying technology yang belum pernah digunakan di industri smartphone sebelumnya.

Proses pengecatan ini dilakukan bersamaan di mana lapisan dasar menggunakan teknik optical coating yang memberikan efek bintang bercahaya. Selanjutnya, lapisan cat di atasnya memberikan efek gradasi warna dari ungu gelap menjadi lebih terang.

Uniknya, efek gradasi warna ini tidak hanya terlihat pada bagian penampang belakang, tetapi juga pada bagian tepi bingkainya. Menjadikan ponsel ini cocok untuk generasi milenial yang suka fesyen dan teknologi modern.

Dalam segi kemampuan, Oppo F9 yang dilengkapi fitur VOOC flash charging. Hanya dengan mengisi daya lima menit, ponsel sudah bisa dipakai untuk telepon selama dua jam. Pengisiannya empat kali lebih cepat daripada menggunakan charger biasa, sehingga ponsel Anda akan terlepas dari kabel charger lebih cepat.

Apabila Anda mengisi dayanya lebih lama, tentu Oppo F9 dapat digunakan lebih lama. Apabila Anda mengisi dayanya hingga 25 menit, smartphone dapat digunakan untuk menonton video atau film selama empat jam.

Tenang saja, meski dapat mengisi daya lebih cepat, teknologi VOOC flash charging tersebut tidak memerlukan tegangan listrik tinggi. Jadi, Anda tak perlu khawatir harus merogoh kocek terlalu dalam  untuk membayar listrik.

Nah, kalau Anda menginginkan ponsel dengan warna kekinian dan teknologi mutakhir, segera buktikan sendiri kehebatan Oppo F9! OPPO F9 Starry Purple kini sudah bisa Anda dapatkan melalui OPPO Store, Modern Channel, dan E-Commerce terpilih.

Selain Starry Purple, Oppo F9 juga tersedia dalam warna Sunrise Red dan Twilight Blue. Tersedia dalam piliah RAM 4GB dan 6GB, OPPO telah memulai penjualan perangkat ini secara luas pada 20 September 2018 dengan harga Rp4.299.000 (4GB) dan Rp4.999.000 (6GB).

Gempa M 5,6 Terjadi di Bitung Sulut

Gempa M 5,6 Terjadi di Bitung Sulut

Jakarta - Di Bitung terjadi gempa bermagnitudo 5,6 , Sulawesi Utara (Sulut). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menulis gempa terjadi pukul 11.34 WIB, Sabtu (13/10/2018). Lokasi gempa berada di 1.36 LU-125.46 BT, 38 km Tenggara Bitung dengan kedalaman gempa 97 km.

Gempa ini dirasakan dengan MMI III di Bitung, MMI III Tondano, II Manado, II-III Airmadidi. Skala MMI III menandakan getaran dirasakan nyata dalam rumah.

Di Pantai Ancol Muncul Ubur Ubur

Ubur-ubur Muncul di Pantai Ancol

Jakarta - Ubur-ubur muncul di Pantai Ancol. Masih diteliti soal kemunculan ubur-ubur, namun pengelola Ancol memastikan keamanan pengunjung.

"Ada, tetapi jumlahnya tidak masif dan dilakukan pemantauan dari tim lifeguard serta papan informasi. Intinya aman terkendali," ujar Manager Corporate Communication Ancol Taman Impian Rika Lestari saat dimintai konfirmasi, Sabtu (13/10/2018). 

Sejak beberapa hari yang lalu, kemunculan ubur-ubur secara massal di perairan Pantai Ancol terjadi. untuk melakukan penelitian, pihak Ancol berkoordinasi dengan LIPI untuk melakukan penelitian.

"Di perairan pantai Ancol beberapa hari lalu terkait fenomena munculnya ubur ubur secara massal, masih dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan membawa sampel ubur-ubur dan air ke Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dan masih menunggu hasilnya," kata Rika.